18 November 2012

Fettuccine Sambal Kecap dan Tahu Bakar ala Visuvius

Hari ini bingung mau masak apa, nungguin tukang sayur dari pagi tapi tak ada satupun yang lewat. Hampir jam 11.00 WITA tiba-tiba terdengar klakson motor tukang sayur. Hmmm...ternyata sayurannya sudah habis, daging pun tak ada, hanya tahu, tempe, cabe, wortel, kentang dan beberapa bumbu saja. Akhirnya aku beli tahu putih, wortel, toge, cabe rawit, tomat dan seledri. Niatku pengen bikin tahu isi :)

Namun, rencana berubah. Pas buka lemari aku liat ada fettuccine dan bumbu bakar. Aku dapat ide!!!
Aku putuskan untuk bikin Fettuccine Sambal Kecap dan Tahu Bakar.

Bahan-bahan :
1 bungkus Fettuccine La Fonte, rebus hingga matang
1/2 bungkus bumbu bakar pedas Kobe
5 buah tahu putih, @ potong menjadi 4 bagian
5 batang seledri, iris kasar
4 siung bawang merah, iris kecil
2 buah tomat, iris kotak kecil
10 buah cabai rawit, iris tegak lurus (jumlah bisa disesuaikan dengan selera)
250 ml kecap manis (bila suka manis, bisa disesuaikan dengan selera)
2 sdm minyak goreng

Cara membuat :
1.  Campurkan bumbu Kobe dengan minyak goreng, aduk hingga tercampur semua. Lalu masukkan tahu putih yang sudah di potong-potong lumuri dengan bumbu  ke seluruh permukaannya, agar bumbu lebih meresap, tusuk tahu dengan garpu sehingga bumbu bisa masuk ke dalam pori-poti tahu. Diamkan selama 5 menit. Setelah itu bakar tahu dengan api kecil hingga matang. (alternatif lain, bisa juga di panggang di atas pan tanpa menggunakan minyak)
2. Untuk membuat sambal kecapnya, campurkan bawang merah, cabai rawit, tomat dan kecap manis. Aduk hingga merata.
3. Tuang fettuccine ke piring/wadah saji, siram dengan sambal kecap, hias tahu diatasnya lalu beri taburan seledri. (untuk 6 porsi)

Itu tadi resep sederhana dan resep dadakan hari ini. Mudah kan? 
Selamat mencoba \(*-*)/

NB: untuk garnish bisa disesuaikan dengan selera ya...

LowkeR



Terkadang apa yang terjadi adalah sesuatu yang tidak diharapkan
or
Terkadang apa yang diharapkan tak selalu menjadi kenyataan
Begitulah kehidupan

Sekitar 7 bulan yang lalu, aku mendapat informasi tentang lowongan pekerjaan di PT. SSB. Lowongan yang dibutuhkan adalah accounting. Perusahaan tersebut sangat membutuhkannya segera karena accounting yang lama mengundurkan diri (dengan alasan mengikuti suami). 

Tanpa pikir panjang, aku langsung mengirimkan lamaran ke perusahaan tersebut. Seminggu kemudian, aku dipanggil untuk test. Mulai dari test komputer, test IQ, TPA, Toefl dan wawancara. Setelah semua test selesai, orang bagian HRD mengabarkan bahwa aku lulus test dan diterima, nanti akan diinformasikan lagi tanggal mulai masuk kerja sambil menunggu job offering dari kantor pusat (di Jakarta). Aku juga diminta untuk bersiap-siap mengikuti training di Samarinda selama 3 minggu. Senang? jelas! karena itu adalah hal yang sangat aku tunggu. 

Beberapa tawaran pekerjaan/ ajakan untuk travelling dari seorang teman aku tolak semua, dengan alasan aku akan siap-siap untuk mulai bekerja. Perlengkapan untuk berangkat training pun aku siapkan, packing  baju dan  membeli beberapa celana jeans (karena di SSB bekerja menggunakan jeans, hem seragam dan sepatu boots). Namun anehnya, setelah informasi penerimaan tersebut, tak ada kabar apapun. Aku menunggu sampai 2 minggu, 1 bulan, sampai akhirnya 3 bulan belum juga ada kabar hingga akhirnya aku putuskan untuk bertanya langsung ke bagian HRD yang waktu itu mengabarkan bahwa aku di terima. Percakapannya kurang lebih seperti ini :

Aku : "Selamat siang, maaf mas mau tanya kapan saya mulai masuk kerja?"

HRD : "Siang mba. Waduh bagaimana ya saya menjelaskannya. Hmmm.. job offering dari Jakarta belum turun, terlebih lagi ada masalah budget yang belum disetujui. Jadi saya juga belum bisa memastikan kapan mba mulai bekerja."

Aku : "Oohh begitu. Kira-kira kalau boleh tau, saya harus menunggu sampai kapan?"

HRD : "Mungkin sekitar 1 tahun lagi, atau semisal nanti ada kabar dari pusat, mba akan langsung saya kabari"

Begitulah penjelasan yang kudapat. Anehnya lagi beberapa minggu setelah informasi tersebut, aku mendapat kabar dari salah seorang teman yang bekerja di kantor sebelahnya kantor SSB. Dia mengatakan bahwa di SSB ada karyawan baru seorang wanita. Hmmm...membingungkan! ketika wawancara, sang bos mengatakan bahwa hanya membutuhkan 1 orang untuk posisi accounting, jikalau aku diinfokan diterima bekerja sebagai accounting, lantas orang itu ada di jabatan apa? atau memang dia yang diterima sebagai accounting, tapi kenapa aku dikabari bahwa aku diterima? Terus, katanya (menurut informasi temanku) wanita itu bernama N****, padahal saat test, mulai dari test awal sampai akhir aku tidak bertemu/ tidak melihat nama itu di daftar calon pelamar. Ada juga berita yang kudengar bahwa suami dari N**** adalah teman sang bos. 

Well, yang aku sesalkan bukan karena tidak jadi bekerja di perusahaan tersebut, tetapi mengapa itu bisa dilakukan oleh sebuah perusahaan yang mempunyai nama besar.

Aku yakin Tuhan tak pernah tidur. Dia pasti lebih mengetahui apa yang terbaik untukku.
Rejeki itu bukan sandal jepit, tak mungkin tertukar dengan yang lain \(^_^)/

Cerita ini aku tulis tanpa bermaksud merendahkan pihak lain, tetapi hanya untuk berbagi pengalaman saja.


VuL oF LuV