14 June 2013

Lonely

smile, please!

Hoaaahhhmmm... ga tau kenapa hari ini rasanya sepi sekali, nonton TV ga ada acara bagus, dengerin musik lg ga mood, maen game bosen, mencoba tidur malah mimpi buruk jadinya sering terbangun karna kaget.

Ibarat masak, kaya ada bumbu yang kurang. Tapi apa ya?
Pengen nulis cerita pasti butuh waktu lama, padahal internet disini sering naik turun, mana kalo ngetik di tablet ga sebebas di laptop, terutama pas mau ngetik tanda baca.
Sakit perut juga menjadi salah satu faktor yang bikin mood ga karuan, bawaannya pengen tiduran tapi bentar lagi ada yang mau privat.

Ayo cha, semangaaaattt!!!
Entah kemana temen-temen yang biasanya kasih support, mungkin mereka sibuk dengan urusannya masing-masing.
Kehidupan emang udah berubah. 
Hoaaahhhmmm...  *yawn*
Ayolah Cha, kamu harus bisa mengalahkan rasa malas itu.
Don't give up !!! percayalah semua akan indah pada waktunya!

Backpackeran ke BALI Part 2

Setelah 2 tahun akhirnya ada mood untuk melanjutkan cerita perjalanan ke Bali.
Sebenarnya sudah lebih dari 3x pergi ke pulau dewata ini, tapi kisah perjalanan ini sedikit berbeda karena beberapa tempat yang dikunjungi berada di kabupaten Karangasem.

Well, let's get started !!!
Sedikit mengulang cerita yang part 1, saat itu aku pergi backpackeran karena kebetulan mau menghadiri upacara saraswati di sebuah sekolah SLB. Aku banyak bertemu dengan orang-orang yang ramah, baik guru-gurunya, maupun anak-anak berkebutuhan khusus yang tinggal dan bersekolah di sana. Wajah-wajah lugu tak berdosa itu menyambutku dengan senyuman hangat ketika aku baru tiba. Menurut cerita temanku yang menjadi guru disana, setelah selesai sekolah muridnya ada yang pulang ke rumah, tetapi ada juga yang tetap tinggal di sekolah karena mereka tidak punya tempat tinggal atau sengaja ditinggalkan keluarganya dengan alasan malu. Sungguh tidak manusiawi. Meskipun aku tidak mengerti bahasa isyarat mereka, tetapi aku cukup terbantu oleh penjelasan temanku. Mereka itu suka sekali di foto. Aku pun mengambil beberapa foto mereka dan dengan gesit mereka langsung berpose sambil tersenyum. Uhmmm... ternyata membuat oranglain bahagia itu menyenangkan yaa..
ABK Tuna Wicara

Dari SLB perjalanan aku lanjutkan ke Taman Tirta Gangga, sejenis dengan Taman Sari di Jogja hanya saja di Tirta Gangga kolamnya lebih banyak dan lebih luas. Perjalanan menuju taman ini dari SLB sekitar 2 km, jalannya menanjak dan melewati banyak sawah. Jalan disana bagus, sudah di aspal dan banyak pohon di kanan kiri jalan, jadi tak perlu khawatir kepanasan dan jangan khawatir juga mencari makanan or minuman karena disana sudah menjamur indomart and alfamart. Setelah cukup puas berfoto di Taman Tirta Gangga dan jam sudah menunjukkan pukul 1 siang, akhirnya aku kembali ke penginapan.
Tirta Gangga

Perjalanan aku lanjutkan sorenya, jam 4. Temanku mengajakku ke Pantai Perasi yang letaknya juga tidak begitu jauh dari penginapan. Jalan menuju Pantai Perasi ini berupa temurunan, pantainya seperti terletak di balik hutan, sepi. Sesampainya disana, wowwww keren banget pantainya!!! Tak seperti kebanyakan pantai lainnya yang panas, karena disekitar pantai banyak pohon, yaaa...pantainya jd rindang. hehehe... Pengunjungnya juga tidak terlalu banyak, ada beberapa bule yang sedang bermain air atau tiduran di atas pasir sambil membaca buku. Sementara aku hanya duduk diatas pasir sambil memandangi indahnya lautan. Pantai ini di apit oleh 2 buah batu karang besar. Menurut cerita temanku, dia sering memancing bersama temannya dari atas batu karang tersebut dan hasilnya lumayan...banyak ikan yang berenang di dekat batu karang. Uniknya, air laut yang berada disekitar karang berwarna hijau, tetapi yang lainnya berwarna biru. Aku sempat mengambil foto dengan background air 2 warna itu. Oiya, sebelum ke Pantai Perasi aku juga mampir ke sebuah pantai tapi lupa apa namanya. Pantainya berbatu, sangat sedikit pasir karena pinggir pantai sudah di bangun jalan raya.
Pantai Perasi (liat deh airnya warna ijo en biru)

Dari Pantai Perasi aku melanjutkan perjalanan ke Taman Ujung, taman ini merupakan peninggalan Raja Karangasem. Disana kita bisa melihat istana raja, ada bangunan utama yang letaknya di tengah-tengah kolam dan beberapa bangunan lainnya yang terletak mengelilingi bangunan utama. Ada sebuah bangunan yang letaknya lebih tinggi, untuk menuju kesana kita harus menaiki sekitar puluhan anak tangga. Sesampainya di atas terdapat bangunan yang sudah tidak utuh lagi. Tempat  ini sering dijadikan sebagai lokasi pemotretan atau syuting. Setau aku Wisata Malam Trans7 dan Video Clip Smash syuting disitu. Pemandangan yang dilihat dari tempat itu sangat indah, disisi kiri kita bisa melihat kokohnya gunung Agung dan dan disisi kanan terlihat indahnya pantai. Bila kita memandang lurus ke depan akan terlihat seperti gunung dan pantai menyatu. Karena aku berada di Taman Ujung menjelang maghrib, jadi aku bisa melihat indahnya sunset. What a wonderful place !!
Istana Raja Karangasem

Kiri kaki gunung, kanan laut
Malam harinya setelah sholat maghrib, temanku dan beberapa temannya mengajakku pergi ke Pura Candi Dasa. Aku pun dengan senang hati ikut bersama mereka, tak lupa aku memakai kain adat khas Bali yang dibelikan temanku. Sesampainya di Pura, mereka semua berdoa, sementara aku hanya memperhatikan mereka dari belakang sambil mengambil beberapa foto. Selesai beribadah mereka mengajakku ke Padang Bay. Disana kita hanya duduk-duduk di warung tenda sambil ngobrol dan ngopi. Padang Bay yang letaknya di pinggir laut membuat udara disitu cukup dingin karena angin pantai malam berhembus kencang, dari sana juga terlihat kelap kelip dilautan yang berasal dari kapal-kapal pesiar yang melintas. Waktu sudah semakin larut dan kami pun pulang.
Di depan Pura Candi Dasa
Pagi hari selanjutnya... temanku mengantarkanku ke Denpasar, sekitar 1jam perjalanan dan kami pun sampai di rumah seorang temannya, temanku. Sebut saja namanya mas Stronk. Dia ini berasal dari Jogja juga, di Bali dia bekerja sebagai pelatih surfing di Pantai Legian dan sebagai pemain musik di salah satu kafe di jalan legian (dekat monumen bom Bali). Siang itu setelah makan, temanku mengantar ke sebuah masjid besar dan sepertinya satu-satunya yang ada di Kuta. Selesai sholat dzuhur, aku dan temanku menuju ke Pantai Legian untuk bertemu mas Stronk, awalnya mau menunggu dikosnya tetapi karena bosan akhirnya kita putuskan untuk menyusulnya ke Pantai.  Ketemu! Mas Stronk tampak sibuk dengan pekerjaannya, temanku entah sibuk dengan urusannya, sementara aku bermain sendiri di tepi pantai dan ketika mas Stronk yang bertubuh tinggi besar, hitam dan gondrong itu tampak santai, aku mengajaknya ngobrol. Dia bercerita awal mulanya bekerja di Bali hingga sekarang dia sudah punya usaha sendiri danpunya banyak teman bule. Oiya, dia bilang papan seluncurnya disewakan seharga 25rb utk turis domestik dan 50rb untuk turis mancanegara. Sehabis maghrib aku, temanku dan mas Stronk mencari makan, tentu saja makanan yang halal. hehehe... kita makan di suatu tempat mirip warung tenda di Jakarta. Aku pesan nasi goreng.  Lucunya saat mau bayar, kita bertiga rebutan mau bayarin semua. hehehe... Abis makan acara dilanjutkan ke pantai Legian, disana cuma ngobrol-ngobrol aja sambil minum-minum (mereka minum bir hintang, sementara akuuu? cuma minum liang teh cap Panda. hahaha) sambil memandangi lautan dan cakrawala. 

Tak terasa pagi telah tiba dan aku harus pulang dengan pesawat jam 6, so mau ga mau jam setengah 5 sudah otw ke bandara.  Hmmm... begitulah sedikit cerita tentang perjalanan selama di Bali. Pergi ke tempat-tempat keren dan bertemu dengan orang-orang baik hati. Semoga suatu saat nanti bisa kembali ke Bali dan bertemu dengan mereka lagi.

^ ^/

31 May 2013

Hal Bodoh

Waaaahh hari ini tepat tgl 31 Mei dan ini adalah postingan yang ke-200.
Uhm... cerita apa yaa???

Eh, btw kalian pernah mengalami atau melakukan hal bodoh ga sih?
Hayooo ngakuuuu!!! hehehe

Mau share niy beberapa hal bodoh yang pernah aku alamin.

1. Salah dengar
Waktu itu ada seorang kakak kelas yang menjadi idola cewek-cewek di lingkungan rumah en sekolah. Suatu hari dia menawarkan diri untuk pulang bareng (di bonceng naik motornya)  karena kebetulan juga rumahnya searah. Wow!! why not? bangga donk ya, secara pasti cewek-cewek yang liat bakalan mupeng semua. Akhirnya tawaran itu aku terima. Selama perjalanan cuma diem-dieman, aku malu mau ngomong apa, ga ada bahan. Tiba-tiba di tengah perjalanan dia bilang "eh, dik.. katanya hari ini Gus Dur di Jogja, katanya mo lewat jalan sini." Aku yang tadinya lagi nglamun en ga jelas dia nanya apa langsung ngejawab "Iya, aku juga biasanya lewat jalan sini kalau pulang. Soalnya jalannya ga seramai jalan propinsi." Trus dia ketawa sambil bilang "kamu nih cerita apa sih? aku kan ga nanya itu. hahahaha." Busyet dah malu banget gue!! Sampai rumah mukul-mukulin kepala sambil mengingat kejadian bodoh tadi.

2. Salah tebak
Kejadiannya di Singapura. Pagi itu bangun tidur si Adriani (roommate) kaget gegara dompet beserta paspornya ilang. Udah di cari di tas en semua tempat di kamar, tapi ga ketemu. Trus dia inget kalau semalam kita berdua sempat mampir ke resto di lantai 1, kemungkinan tertinggal disana. Akhirnya kita berdua berniat keluar kamar untuk mencari ke resto bawah. Aku berjalan duluan, membuka pintu kamar, ternyata di gagang pintu bagian luar tergantung tas kain. Tanpa pikir panjang, aku langsung teriak "ketemu, dompet kamu di antar ama petugas hotel nih kayanya." Aku teriak sambil nenteng tas kain tadi sambil nunjukin ke Adriani. Dengan wajah datar, dia jawab "Tess, itu kan newspaper!" 
Hadeeehhh bego banget sih gue, tengsin abis. Ternyata di luar negeri koran di taruh di tas kain trus di gantung di gagang pintu, kalo di Indonesia kan biasanya di masukin lewat kolong pintu atau ditaruh gitu aja di gagang pintu (ga pake tas). Yang bikin tambah malu adalah pas aku teriak itu, pas banyak orang lewat di depan pintu kamar. hahaha...

3. Salah kamar
Malam itu aku dan teman-teman pergi ke rumah sakit untuk menengok seorang teman yang terkena malaria. Dengan PDnya aku berjalan paling depan. Aku langsung menuju papan yang ada di depan bangsal. Aku cari nama temanku itu, disitu tertera kalau dia di kamar Aster. Sementara teman-teman yang lain masih berjalan beberapa meter di belakangku, aku langsung menuju kamar Aster, tanpa menunggu mereka. Aku masuk. Tampak 2 orang nenek-nenek yang sedang duduk di bawah (gelar karpet). Aku tidak melihat temanku itu, tempat tidur pasiennya kosong, trus aku tanya sama nenek itu "ini bener kamarnya pak Budi?" Si nenek menjawab "Iya, orangnya lagi ke kamar mandi." Aku salaman sama nenek itu, aku pikir mungkin itu ibunya. Tak lama teman-teman yang tadi berjalan dibelakangku, masuk ke kamar. Tampang mereka tampak tak yakin, ternyata benar, orang yang keluar dari kamar mandi bukan pak Budi. Hwaaa... salah kamar! Si nenek tadi he-eh he-eh aja, mungkin karena sudah tua jadi salah dengar. Akhirnya kita semua keluar dari kamar dan menuju ruang jaga. Ternyata temanku itu sudah pindah kamar. Huuu....payah banget itu info yang tertera di papan pasien, ga update!!

29 May 2013

Lika liku ibu-ibu

Aerobic @ PT. Wika - Tanjung Adaro

Sebenarnya senang bisa ikut banyak kegiatan disini, terutama aerobik. 
Bisa dapat banyak teman, bisa sehat, dapat honor pula.
Honor tertinggi di dapat waktu ngajar senam di Pama, 1 jam dapat Rp600.000,-.
Namun, akhir-akhir ini rasanya tidak senyaman dulu. Orang-orang di studio senam mulai bergejolak. Entah dimana awalnya. Hubungan antar member menjadi tidak harmonis, pembayaran honor pengajar menjadi tersendat, begitu juga dengan hubungan antar pengajar, ada beberapa orang yang sangat terobsesi untuk mendominasi.
Begitulah keadaan ibu-ibu yang ada di studio. Setiap orang punya sifat masing-masing, ada plus minusnya, tapi yang tidak bisa aku tolerir adalah orang yang bermuka dua. Hmm... sementara aku sendiri 1 bulan terakhir ini tidak pernah datang ke studio, karena dokter memintaku untuk tidak banyak bergerak dan harus istirahat di rumah.
I dont know what happen next..
Mungkinkah ibu-ibu itu akan sadar?
Mungkinkah ibu-ibu itu akan berbaikan?
ataukah mereka akan terpecah?
Semoga yang tejadi adalah yang terbaik.
Lets see !!

Mencintai atau dicintai ???


Semua orang pasti pengennya saling mencintai ya...
Tapi gimana kalau harus pilih salah satu??
Bingung kan? apalagi buat para ababil (ABG labil) yang baru pertama merasakan hal itu.
Kali ini kita akan membahas hal tersebut

Seseorang bisa mencintai orang lain pasti karena ada sesuatu yang disukai dari orang tersebut, entah itu karena ketertarikan fisik, sifat atau adanya rasa nyaman. Orang yang mencintai akan lebih banyak berkorban, dia akan melakukan apapun demi membuat senang orang yang dicintainya. Orang yang mencintai akan sangat bahagia bila cintanya berbalas, tapi sebaliknya, dia akan sangat tersiksa bila cintaya tak berbalas. 

Dicintai seseorang sangat menyenangkan, karena apapun yang kita inginkan kemungkinan besar akan dilakukan atau diwujudkan oleh orang yang mencintai kita. Apalagi bila dicintai oleh orang yang sesuai dengan kriteria yang kita inginkan, wow...betapa bahagianya. Tapiiii...akan sangat tidak nyaman bila dicintai oleh orang yang tidak kita harapkan. Nah, kalau hal ini terjadi, jangan panik! tolaklah perlahan atau secara halus, bicarakan baik-baik.     Jangan pernah menghina orang itu dan jangan sekali-kali mengucapkan "iiihhh amit-amit....." berdasarkan penelitian, 99% orang yang menolak dengan berkata seperti itu akan termakan ucapannya sendiri (tadinya benci jadi cinta).

Begitulah sedikit ulasan tentang mencintai dan dicintai. So, kalian mau pilih yang mana???
Selamat memilih ^_*

VuL oF LuV